Pemalang - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menggelar acara sarasehan dengan kepala desa se-jawa Tengah di GOR Jatidiri kota Semarang, Senin (5/6/2023).
Dalam pertemuan tersebut Ganjar Pranowo memberikan arahan "agar seluruh kepala desa bekerja sama melakukan percepatan pekerjaan yang belum selesai".
Dalam acara sarasehan yang bertajuk "Gotong Royong Membangun Kemandirian Desa", ribuan kepala desa se-Jawa Tengah berkumpul di GOR jatidiri kota Semarang.
Acara Sarasehan yang dimulai sejak pukul 13.00 Wib itu dilakukan untuk menyamakan frekuensi di akhir masa jabatan Ganjar pranowo sebagai Gubernur Jawa Tengah.
Ganjar Pranowo juga meminta kepada para Kades sebagai ujung tombak untuk berkolaborasi bersama dengan Pemprov dalam menyelesaikan sejumlah permasalahan di Jawa Tengah.
Ganjar Pranowo pun menitipkan tiga programnya yang disebut sebut bakal menjadi prioritas di akhir masa jabatannya, salah satunya adalah Program penurunan kemiskinan ekstrem.
Saya Mohon bantuan dan kerjasamanya untuk kita coba dorong, sambil mengingatkan pekerjaan-pekerjaan administratif sebagai bentuk alternatif "kita mengelola keuangan Negara" karena kemarin hasil laporan BPK, justru masih ada yang belum melaporkan, dan mudah mudahan tidak ada yang keliru.
Apabila sekarang sudah 70% lebih telah selesai, artinya tinggal sedikit kurang lebih 30% yang akan kita kejar.
Makanya kita kumpulkan teman teman atau kawan-kawan, dalam hal ini harus segera membereskan itu.
Ganjar Pranowo juga menyebutkan bahwa penurunan Angka kemiskinan ekstrim dan kemudian penurunan angka stunting harus terus kita selesaikan, ujar Ganjar Pranowo.
Pada lain kesempatan pasca selesai kegiatan sarasehan tersebut Kustoni BR SH Kepala Desa Babakan yang juga sekaligus Ketua (Simongklang) Paguyuban kepala desa se-kecamatan Bodeh, kepada awak media menyampaikan apresiasi luar biasa kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Kegiatan sarasehan ini adalah sekaligus dalam rangka memperingati hari lahir Pancasila 1Juni 1945 - 1 Juni 2023, ujar Kustoni.
Pada intinya kami sangat berterima kasih dan bersyukur karena bisa memenuhi undangan Pak Gubernur dalam acara sarasehan tersebut.
Dari Pemalang kita berangkat berangkat dengan 29 orang, ada kepala desa 19 orang dan perangkat desa 10 orang, akan tetapi ada 3 orang personil tidak bisa ikut karena alasan tertentu, sehingga kami berangkat 26 peserta.
Lebih lanjut Kustoni menyampaikan terima kasih....Pak Ganjar kemarin sudah memberikan paparan yang sangat luar biasa atas capaian capaian Kades selama ini.
Bahkan tanggapan tanggapan atas keluhan keluhan dari aparatur Pemerintah desa (Kades) dan masyarakat bisa langsung ditanggapi dengan pemecahannya, dari setiap persoalan yang ada, bisa disampaikan dan di dengar langsung oleh Pak Ganjar.
Saya pribadi terkejut, bahwa ternyata apa yang ada dalam benak dan angan-angan teman-teman kepala desa yang sebelumnya berasumsi bahwa diundangnya kepala desa dan perangkat desa secara keseluruhan se-Jawa Tengah di Gedung olahraga Jatidiri Semarang, kami berspekulasi untuk kepentingan dukungan Demokrasi, atau Pak Ganjar hanya sekedar akan pamitan atau akan minta dukungan atas Pencapresan beliau.
Akan tetapi, sungguh diluar dugaan kami, bahwa Pak Ganjar sama sekali tidak menyinggung terkait dengan hal hal tersebut.
Maka dengan hal ini sangat cukup menunjukkan bahwa beliau Pak Ganjar sangat memahami dan sangat mengerti apa itu Demokratis, apa itu kekuasaan, sehingga dalam situasi yang semestinya beliau menyampaikan justru sama sekali tidak menyinggung tentang hal itu.
Artinya beliau sangat menyadari betul bahwa kegiatan itu adalah kegiatan dinas dan sangat menjaga etika dengan tidak mencampur adukan kepentingan kepentingan yang lain.
Sekali lagi hal ini memperlihatkan dan menepis anggapan atau angan-angan dari teman-teman kepala desa dan perangkat desa, ini menjadi Poin tersendiri di mata kami, bahwa Pak Ganjar tidak memanfaatkan kekuasaan untuk kekuatan dalam mencapai tujuan lainnya.
Ini memiliki arti tersendiri bagi kami, dan kami memahaminya bahwa beliau sangat bisa menempatkan segala sesuatu urusan pada tempatnya, pungkas Kustoni. (Eko B Art).