Pemalang, - Warga Dusun Taman Sari Desa Banjarmulya, Kecamatan Pemalang, Kabupaten Pemalang. Kembali semarak dengan perayaan Grebeg Suro 2024, dengan mengambil tema "Nguri-Nguri Adat Budoyo Ing Natah Jowo" pada Sabtu (6/7/2024) sore.
Acara tahunan ini menjadi momen istimewa bagi masyarakat dusun Tamansari untuk berkumpul, merayakan tradisi, dan memperkuat rasa kebersamaan.
Karnaval budaya menjadi salah satu acara utama dalam rangkaian Grebeg Suro. Ratusan warga, baik tua, muda, maupun anak-anak, tumpah ruah ke jalanan untuk menyaksikan dan mengikuti berbagai kegiatan seperti kostum tradisional, dan pertunjukan musik menghibur para penonton.
Semangat Grebeg Suro terasa kental dalam setiap langkah para peserta karnaval. Senyum ceria dan tawa riang menghiasi wajah mereka, menandakan kebahagiaan dan rasa syukur atas limpahan berkah yang diterima.
Selain karnaval, berbagai acara lain juga diadakan dalam rangka Grebeg Suro, seperti doa bersama, Istighosah serta santunan kepada 7 anak yatim dan 31 kaum dhuafa.
Acara-acara ini bertujuan untuk memperkuat nilai-nilai religius dan spiritual masyarakat, serta untuk memohon keselamatan dan keberkahan bagi desa dan seluruh penduduknya.
Grebeg Suro bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga menjadi momen untuk mempererat tali persaudaraan dan memperkuat identitas budaya masyarakat di Dusun Tamansari.
Tradisi ini diwariskan dari generasi ke generasi, dan menjadi bukti kekentalan budaya yang dimiliki oleh dusun ini. Perlu diketahui, kekentalan masyarakat dusun Tamansari sendiri juga patut sebagai contoh untuk wilayah lain. Penduduknya yang mayoritas berbeda agama, diantaranya Islam dan katolik.
Namun toleransi, keguyuban warga masyarakatnya terlihat sangat kompak dan kental setiap adanya kegiatan di dusun tersebut. Mereka tidak memandang, dari segi perbedaan agama.
Acara Grebeg Suro 2024, dimulai sekitar pukul 15.30 Wib atau badha Ashar. Dengan berkeliling di jalan sekitar dusun Tamansari dan penuntun Desa Banjarmulya, Pemalang.
Saat diwawancarai awak media Tulus Raharjo, selaku Kepala Dusun V Tamansari, Banjarmulya Pemalang. Ia juga menyampaikan " Asal-usul kegiatan Grebeg Suro ini muncul semula dari warga terutama RT dan RW, dengan menyampaikan aspirasinya kepada kami." Ungkap Tulus Raharjo
Dia menuturkan " Bahwasa nya Grebeg itu artinya bareng-bareng bersama-sama untuk melakukan penyambutan bulan Suro, menurutnya Suro itu merupakan pergantian tahun." Imbuh Kadus Tamansari
Di bulan Suro kita agar selalu bergembira, kebersamaan, dan melestarikan budaya tradisi orang jawa.
Kegiatan itu sendiri diadakan sejak tahun 2019 lalu di Tamansari, kata Tulus Raharjo. Sementara untuk persiapan kegiatan mulai dari RT dan RW serta semua tokoh masyarakat, dimana mereka menabung di sebuah klentung.
Bertujuan agar dapat membuat sebuah gunungan dari sayuran, buah-buahan dan lain-lainnya. Tak hanya itu, kegiatan ini juga mempunyai nilai-nilai positif untuk masyarakat.
Pertama untuk menguri-uri dari tradisi Jawa dan kedua kaitannya dengan bulan Suro atau Muharram ini sebagai hari raya nya anak yatim piatu. Kita semua dapat memberikan santunan kepada mereka anak yatim-piatu dan kaum dhuafa.
Kemudian, sekaligus untuk mengandung 2 (dua) arti penting yaitu tradisi budaya dan syariat ketoyiban kita di dalam agama Islam. jelas Tulus Raharjo
Kami tidak ada apa-apanya, semua kegiatan ini tidak lepas dari semangat masyarakat dusun Tamansari, untuk membuat suatu momen kegiatan seperti ini.
Harapan kami, kepada generasi penerus apalagi yang sudah memberikan kegiatan semacam ini. Agar dapat dilanjutkan dan dilestarikan oleh mereka, para pemuda-pemudi seperti yang masih duduk di bangku sekolah SD, SMP, SMA dan kuliah dapat melanjutkan seni budaya. Apalagi kegiatan seperti ini mengandung arti makna yang cukup baik sebagai orang Jawa. Pungkas Tulus Raharjo
Dilokasi yang sama, salah satu warga Siti Mulyati mengatakan, " Bahwa dirinya bersyukur banget atas kegiatan seperti ini, ia merasa senang dan bahagia semoga dapat memberikan keberkahan."
Ditambahkan salah satu pemuda warga RT 03 RW 09 dusun Tamansari. Ia pun menanggapi kegiatan seperti ini sangat baik, menurutnya ini patut dilestarikan lagi, agar bisa menjadi lebih baik lagi.
Kepada para pemuda agar bisa kompak lagi kedepannya, untuk melakukan kegiatan seperti ini salah satunya untuk menjaga nilai-nilai adat budaya Jawa. Pungkasnya. (Surya)